Kualitas pendidikan di Indonesia masih kurang memuaskan. Hal itu disebabkan kurangnya tenaga pendidikan yang profesional dan berkarakter kuat. Padahal, kesuksesan program pendidikan tak lepas dari peran guru dan manajemen sekolah.
Hal itu disampaikan Andy F. Noya dalam
Seminar Pendidikan “Implikasi Manajemen Kurikulum pada Program
Pendidikan”, yang diselenggarakan BEM Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan (FITK) di Aula Student Centre, Kamis (11/11). Dala kesempatan
itu, Andy hadir tak hanya memberikan motivasi, namun juga menghibur para
peserta yang umumnya berprofesi sebagai guru.
Andy mengungkapkan, sebagai pendidik,
guru selalu diidentikkan dengan perubahan dan pembangunan sebuah
masyarakat dan negara. Hal itu tercermin dengan pengabdiannya dalam
mendidik dan mencerdaskan generasi muda, meski terkadang tanpa imbalan.
“Menjadi guru yang aktif dan kreatif
harus punya motivasi yang kuat meskipun dengan keterbatasan yang ada.
Banyak guru di daerah pedalaman yang menyambi sebagai penjual tahu,
supir bahkan pemulung namun semangat mengajarnya tetap tinggi,” kata
pria yang terkenal lewat program program “Kick Andy” itu.
Namun untuk menjadi guru yang kreatif
dan memiliki semangat yang kuat, tidaklah cukup hanya mengandalkan
profesionalitas. Lebih dari itu perlu menjadi guru kurikulum sekaligus
guru inspiratif. Karena menjadi guru kurikulum sekaligus guru inspiratif
tidak melihat siswa dari sisi prestasi akademik saja, melainkan dari
sisi kecerdasan emosional dan etika.
“Karena menjadi guru merupakan panggilan
jiwa, maka selayaknya guru memberikan kata-kata inspiratif yang
menyentuh kepada anak didiknya meskipun dengan keterbatasan yang ada.
Dengan kata inspiratif tersebut, tak hanya mencetak generasi menjadi
intelek, tetapi juga siswa inspirasitif karena kecerdasan spiritual dan
etikanya terolah ,” paparnya. []
Tidak ada komentar:
Posting Komentar