Air mata mengalir dari beberapa YOT CA yang terharu saat
sharing bersama bapak Ali Sadikin yaitu ketua dari KickAndy Foundation.
Jumlah YOT CA yang dapat hadir pada tanggal 1 Oktober di gedung Metro TV
adalah 15 orang. Kami berkumpul duduk bersama, membentuk lingkaran
untuk menceritakan perasaan maasing-masing tentang hari itu. Dan kami
semua sepakat bahwa ada nilai moral baru yang kami pelajari setelah dari
pagi hingga siang beraktivitas bersama Kick Andy Foundation.
Aktivitas di mulai saat bertemu dengan mbak Ayu dari Kick Andy
Foundation pada pagi hari. Para YOT CA diajak menuju sebuah ruangan luas
di sebelah gedung utama Metro TV. Di tempat itu terdapat beribu-ribu
buku yang masih layak untuk dibaca oleh mereka yang membutuhkan. Tugas
kami adalah memilah-milah buku mana yang masih bisa dibaca oleh
saudara-saudara yang membutuhkan. Selain itu, untuk mempermudah
pendistribusian buku-buku tersebut, maka para YOT CA juga dengan
semangat membagi buku-buku yang layak ke beberapa kategori. Seperti buku
untuk SD, SMP, SMA, dan Umum.
Hanya dalam waktu kurang lebih sejam setengah, tugas kami menyeleksi
buku yang layak, mengkategorikannya dan memasukkannya ke dalam box
akhirnya selesai. Semangat gotong royong dan kerja tim yang dipimpin
oleh Lucky sebagai ketua tim pada hari itu mampu membuat pekerjaan yang
berat jika dilakukan sendiri menjadi ringan dan juga menyenangkan,
karena kami tahu kerja keras yang kami lakukan meskipun sederhana tetap
akan membantu saudara-saudara atau adik-adik di luar sana yang ingin
membaca namun tidak mampu membeli buku.
Kegiatan kami di hari itu tidak berakhir sampai situ aja. Kegiatan
kedua kami berhubungan dengan program gerakan 1000 kaki palsu gratis
oleh Kick Andy Foundation. Tiba-tiba pak Ali Sadikin datang dan juga Mas
Denny serta Pak Eko. Mas Denny dan Pak Eko adalah teman yang istimewa.
Mereka berjalan dengan satu kaki, sehingga harus memakai kaki palsu.
Kaki palsu bisa digunakan, jika ukurannya sudah pas. Oleh karena itu,
sebelum kaki palsu disumbangkan, harus dikur terlebih dahulu. Nantinya
hasil ukuran tersebut dikirim ke mas Sugeng untuk dibuat olehnya.
Sehingga, pada hari itu, para YOT CA mendapatkan kesempatan emas dan
langka yaitu belajar mengukur kaki palsu. Apa bila kami bertemu dengan
orang-orang yang membutuhkan kaki palsu, kami sudah cukup ahli untuk
memberikan data-data yang dibutuhkan.
Setiap YOT CA mendapatkan kesempatan duduk lebih rendah di depan Pak
Eko dan Mas Denny, lalu mengukur tinggi kaki mereka, lingkaran kakinya,
serta berbagai detail yang dapat membantu mas Sugeng membuat kaki palsu
untuk mereka. Dan perasaan ajaib muncul disaat para YOT CA simulasi
belajar mengukur kaki palsu.
Perasaan masing-masing YOT CA saat belajar mengukur kaki palsu adalah
campur aduk. Tapi hal utama yang membekas bagi para YOT CA adalah
belajar untuk bersyukur dan mengerti bahwa pada dasarnya semua ciptaan
manusia mempunyai derajat yang sama, sehingga tidak pantas bagi
masing-masing manusia untuk merendahkan satu sama lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar