Kamis, 03 Mei 2012

Sabtu Pagi bersama Kick Andy Foundation


Air mata mengalir dari beberapa YOT CA yang terharu saat sharing bersama bapak Ali Sadikin yaitu ketua dari KickAndy Foundation. Jumlah YOT CA yang dapat hadir pada tanggal 1 Oktober di gedung Metro TV adalah 15 orang. Kami berkumpul duduk bersama, membentuk lingkaran untuk menceritakan perasaan maasing-masing tentang hari itu. Dan kami semua sepakat bahwa ada nilai moral baru yang kami pelajari setelah dari pagi hingga siang beraktivitas bersama Kick Andy Foundation.
Aktivitas di mulai saat bertemu dengan mbak Ayu dari Kick Andy Foundation pada pagi hari. Para YOT CA diajak menuju sebuah ruangan luas di sebelah gedung utama Metro TV. Di tempat itu terdapat beribu-ribu buku yang masih layak untuk dibaca oleh mereka yang membutuhkan. Tugas kami adalah memilah-milah buku mana yang masih bisa dibaca oleh saudara-saudara yang membutuhkan. Selain itu, untuk mempermudah pendistribusian buku-buku tersebut, maka para YOT CA juga dengan semangat membagi buku-buku yang layak ke beberapa kategori. Seperti buku untuk SD, SMP, SMA, dan Umum.
Hanya dalam waktu kurang lebih sejam setengah, tugas kami menyeleksi buku yang layak, mengkategorikannya dan memasukkannya ke dalam box akhirnya selesai. Semangat gotong royong dan kerja tim yang dipimpin oleh Lucky sebagai ketua tim pada hari itu mampu membuat pekerjaan yang berat jika dilakukan sendiri menjadi ringan dan juga menyenangkan, karena kami tahu kerja keras yang kami lakukan meskipun sederhana tetap akan membantu saudara-saudara atau adik-adik di luar sana yang ingin membaca namun tidak mampu membeli buku.
Kegiatan kami di hari itu tidak berakhir sampai situ aja. Kegiatan kedua kami berhubungan dengan program gerakan 1000 kaki palsu gratis oleh Kick Andy Foundation. Tiba-tiba pak Ali Sadikin datang dan juga Mas Denny serta Pak Eko. Mas Denny dan Pak Eko adalah teman yang istimewa. Mereka berjalan dengan satu kaki, sehingga harus memakai kaki palsu. Kaki palsu bisa digunakan, jika ukurannya sudah pas. Oleh karena itu, sebelum kaki palsu disumbangkan, harus dikur terlebih dahulu. Nantinya hasil ukuran tersebut dikirim ke mas  Sugeng untuk dibuat olehnya. Sehingga, pada hari itu, para YOT CA mendapatkan kesempatan emas dan langka yaitu belajar mengukur kaki palsu. Apa bila kami bertemu dengan orang-orang yang membutuhkan kaki palsu, kami sudah cukup ahli untuk memberikan data-data yang dibutuhkan.
Setiap YOT CA mendapatkan kesempatan duduk lebih rendah di depan Pak Eko dan Mas Denny, lalu mengukur tinggi kaki mereka, lingkaran kakinya, serta berbagai detail yang dapat membantu mas Sugeng membuat kaki palsu untuk mereka. Dan perasaan ajaib muncul disaat para YOT CA simulasi belajar mengukur kaki palsu.

Perasaan masing-masing YOT CA saat belajar mengukur kaki palsu adalah campur aduk. Tapi hal utama yang membekas bagi para YOT CA adalah belajar untuk bersyukur dan mengerti bahwa pada dasarnya semua ciptaan manusia mempunyai derajat yang sama, sehingga tidak pantas bagi masing-masing manusia untuk merendahkan satu sama lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar