Kamis, 03 Mei 2012

Riwayat perjalanan hidup Andy Flores Noya

Pertama kali terjun sebagai reporter ketika pada 1985 Andy membantu Majalah Tempo untuk penerbitan buku Apa dan Siapa Orang Indonesia. Saat itu pemuda berdarah Ambon, Jawa, dan Belanda ini masih kuliah di Sekolah Tinggi Publisitik (STP) Jakarta.
Andy sebenarnya lulusan sekolah teknik. Begitu lulus SD sang timur Di Malang, Jawa Timur, pria kelahiran Surabaya ini melanjutkan sekolah di Sekolah Teknik lalu ke STM Jayapura. Tidak sampai tamat, ia pindah ke Jakarta dan melanjutkan ke STM 6 Jakarta.
Meski demikian, sejak kecil dia sangat jatuh cinta pada dunia tulis-menulis. Kemampuannya menggambar kartun dan karikatur semakin membuatnya memilih dunia tulis menulis sebagai jalan hidupnya. Oleh sebab itu begitu lulus STM, walau mendapat beasiswa untuk melanjutkan ke IKIP Padang, Andy memilih mendaftar ke Sekolah Tinggi Publisistik (sekarang Institut Ilmu Sosial dan Politik Jakarta). Sebenarnya Andy tidak diterima kuliah di perguruan tinggi tersebut sebab kampus tidak menerima lulusan STM. Namun karena tekadnya menjadi wartawan sudah sedemikian membara, akhirnya Andy "Naik banding" dan menemui Rektor Sekolah Tinggi Publisistik Ali Mochtar Hoeta Soehoet. Kepada sang rektor Andy Noya mengungkapkan suara hatinya. Akhirnya sang rektor menyerah dan memberikan kesempatan kepada Andy untuk ikut tes masuk, dengan catatan (syarat) dia harus meminta surat rekomendasi dari Dirjen Pendidikan Tinggi. Selain itu, apabila di kemudian hari nilai mata kuliah Andy jelek, dia harus keluar. Ternyata prestasi Andy bagus dan kuliahnya pun berlanjut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar