Selama ini,namanya melambung setelah
ia sukses membawakan acar kick Andy yang tayang setiap hari Jumad malam
itu. Terlebih lagi setelah ia dinobatkan presenter talk show terfavorit
di ajang Panasonic Award dan acara yang ia bawakanpun terpilih menjadi
acara talk show terbaik di ajang panasonic award.
Ia
mengawali pendidikan formal utamanya di SD sang timur di malang, jawa
timur. di sana bakat menulisnya tampak menonjol. hidup menuntunya untuk
sekolah di sebuah STM di Jayapura sebelum akhirnya pindah ke STM 6
Jakarta. tapi ia tetap tak dapat menyembunyikan bakat menulisnya. Saking
cintanya kepada dunia menulis dan jurnalis,selepas lulus dari STM 6
Jakarta, iapun kemudian melanjutkan pendidikanya Sekolah Tinggi
Publisistik (sekarang IISIP, Lenteng Agung) jakarta. Di saat itulah ia
mulai aktif dalam dunia jurnalistik. Ia pertama kalinya terjun ke dunia
jurnalistik adalah saat terjun sebagai reporter pada tahun 1995 untuk
membantu Majalah Tempo untuk penerbitan buku.
Setelah
itu, ia bergabung dengan harian Bisnis Indonesia karna diajak oleh
Lukman Setiawan, pimpinan di Grafitipers, salah satu anak usaha Tempo
yang menerbitkan harian itu. Andy pun tercatat sebagai salah satu dari
19 wartawan pertama di harian bisnis Indonesia. setelah dua tahun,
Andypun diajak oleh Fikri Jufri wartawan senior Tempo untuk menjadi
salah satu wartawan majalah Matra yang baru diterbitkan oleh Tempo.
Tawaran pun kembali datang saat Surya Paloh menawarinya untuk bergabung dengan koran Media Indonesia. Selama di Koran Media Indonesia, ia sedikit banyak belajar mengenai dunia jurnalistik yang berbasis televisi. karna itu pulalah ia juga pernah dipercaya sebagai pemimpin Seputar Indonesia dimana ia ditugaskan untuk memudahkan proses transisi PT Sindo (perusahaan yang menaungi Seputar indonesia) ke RCTI
Tawaran pun kembali datang saat Surya Paloh menawarinya untuk bergabung dengan koran Media Indonesia. Selama di Koran Media Indonesia, ia sedikit banyak belajar mengenai dunia jurnalistik yang berbasis televisi. karna itu pulalah ia juga pernah dipercaya sebagai pemimpin Seputar Indonesia dimana ia ditugaskan untuk memudahkan proses transisi PT Sindo (perusahaan yang menaungi Seputar indonesia) ke RCTI
Setelah
itu, Surya Paloh kemudian memanggilnya untuk bergabung dengan Stasiun
Televisi barunya yang baru saja mendapatkan izin siar dari pemerintah,
yaitu metro TV pada tahun 2000.kemudian pada tahun 2003 ,Andy ditarik
kembali ke Media Indonesia dan menjadi pemimpin redaksi di Media
Indonesia. Memasuki tahun 2006,saat pemimpin redaksi Metro TV Don Bosco
mengundurkan diri, Andy Noya, yang kini menjadi wakil pemimpin umum di
Media Indonesia, diminta merangkap menjadi pemimpin redaksi Metro TV
menggantikan Don Bosco.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar