Kamis, 03 Mei 2012

Profil SMK N 1 ROTA BAYAT

profil smk n 1 rota bayat

Nama Sekolah:SMK Negeri 1 ROTA Bayat
NSS:661031004105
NPSN:20357317
Nomor SK Sekolah:421.5/788.B/11
Tanggal SK Sekolah:21 Juli 2011
Nama Sekolah Sebelum SK:SMK Negeri 1 Bayat
Alamat Sekolah/ Telp:


- Jalan:Jl. Raya Bayat - Cawas


- Desa:Beluk


- Kecamatan:Bayat


- Kabupaten/ Kodya:Klaten


- Kotak Pos:57462


- Email:smkn1bayat@yahoo.co.id


- Website:http://smkn1-rotabayat.sch.id


- Telepon:(0272) 3120800


- Faksimili:(0272) 3140310
Status Sekolah:Negeri
Bidang/ Program Keahlian:


- Kria Tekstil/Batik:Belum Terakreditasi


- Kria Keramik:Belum Terakreditasi
Kelembagaan:dipersiapkan SBI
Manajemen:Adopsi SMM ISO 9001 :  2000
Luas Tanah:28.915 m2
Luas Bangunan:9.250 m2
Status Tanah:Milik Sendiri
Status Bangunan:Permanen
Data Siswa:



Fasilitas sekolah


a. Ruang Teori/ Kelas:12 Ruang
b. Ruang Praktik Tekstil /Batik:1 Ruang
c. Ruang Praktik Keramik:1 Ruang
d. Laboratorium Komputer:1 Ruang
e. Laboratorium Bahasa Inggris:1 Ruang
f. Ruang Perpustakaan Multimedia:1 Ruang
g. Busines Center /Toko:1 Ruang
h. Ruang Ibadah:1 Ruang
i. Ruang Guru:1 Ruang
j. Ruang Tata Usaha:1 Ruang
k. Ruang UKS:1 Ruang
l. Ruang BK:1 Ruang
m. Ruang Serba Guna:1 Ruang
n. Ruang Kantin:1 Ruang
o. Guest House:1 Ruang
p. Showroom:1 Ruang
Kurikulum:KTSP
Guru:



Kapala Sekolah:


Nama Kepala Sekolah:Drs. Supardi


NIP:19580817 198203 1 031
SK. Pengangkatan:Nomor : 821.2/09/10
Bupati Klaten
Tanggal:13 Januari 2010
TMT SK:13 Januari 2010

keunikan smk n 1 rota bayat

Serombongan perempuan dan laki-laki mengenakan busana paduan dari kain batik dan tenun tangan. Kain batik atau tenun dijadikan rok selutut atau semata kaki, lalu dipadukan dengan selendang batik atau tenun yang digunakan untuk menutup bahu dan disimpul membentuk pita di depan dada. Sungguh unik dan etnik.
Mereka membawa kain batik panjang dengan motif flora karya sendiri yang dibentangkan sambil berlenggak-lenggok di atas panggung. Karya para pelajar Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 ROTA yang terletak di Desa Beluk, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, ini mengingatkan Lily Kasoem akan Kenzo—perancang busana kenamaan asal Jepang—yang tinggal di Paris, Perancis, dan selalu memasukkan ciri khas negaranya pada karya-karyanya.
Menurut pemilik usaha Lily Kasoem Optical ini, anak-anak dari Bayat ini pun bisa menjadi Kenzo-Kenzo di masa depan. Sarana untuk membantu anak- anak dari pelosok Bayat meraih mimpinya ini telah disediakan berupa sekolah yang representatif.
SMKN 1 ROTA, dilihat dari fisik gedungnya, tidak kalah dari sekolah internasional yang ada di kota-kota besar. Ruang kelas berkondisi nyaman dengan banyak jendela besar membuat kelas terang dan memiliki sirkulasi udara yang baik. Fasilitas pun lengkap.
Sekolah yang membuka dua jurusan ini, yakni tekstil dan keramik, menyediakan dua bengkel kerja. Di bengkel kerja keramik, siswa dapat praktik membuat keramik dengan teknik putaran tegak maupun miring yang menjadi ciri khas Bayat.
Profesor Chitaru Kawasaki, yang bertahun-tahun meneliti teknik putaran miring Bayat karena hanya satu-satunya di dunia ini, siap mendampingi siswa setelah didapuk sebagai guru tamu. Teknik pewarnaan, dekorasi gerabah, dan pembakaran dengan tungku tradisional juga dipelajari siswa di bengkel kerja ini.
Karya siswa yang baru empat bulan belajar membuat gerabah sederhana tampak dipajang di salah satu sudut bengkel kerja. Di bengkel kerja tekstil, para siswa terlihat asyik membuat desain dan gambar. Ada pula yang belajar membatik dengan canting dan malam serta mewarnai.
Mesin jahit dan obras terpasang, menunggu giliran untuk mengantar para siswa belajar memodifikasi kain karya mereka menjadi busana. Contoh karya berupa kain panjang (jarik) dan selendang batik serta contoh busana terpajang di beberapa sudut ruangan. Karya terbaik dipamerkan di galeri komersial.
Bukan tanpa sebab jika SMKN 1 ROTA membuka dua jurusan yang unik ini. Jurusan keramik bahkan satu-satunya di Kabupaten Klaten. Potensi Bayat sebagai pusat perajin batik tulis dan gerabah meyakinkan pihak donor untuk membuka dua jurusan yang sesuai dengan potensi lokal.
"Di Bayat sudah banyak buruh batik dan keramik. Kita tak perlu lagi menambah jumlah mereka. Anak-anak yang bersekolah di SMKN 1 ROTA ini yang nanti akan menggunakan sumber daya manusia yang ada untuk keuntungan masyarakat karena akan memotong jalur tengah atau makelar. Buruh batik hanya tahu mendapat upah Rp 10.000. Padahal, dengan booming batik, seharusnya mereka bisa dapat lebih dari itu," kata Lily, yang juga Ketua Yayasan Titian yang menjadi mitra Reach Out to Asia (ROTA) di Indonesia.
ROTA adalah salah satu divisi dari Qatar Foundation yang dimiliki keluarga Kerajaan Qatar yang khusus mengurusi program di Asia. ROTA akan menggelontorkan 3 juta dolar Amerika Serikat atau kurang lebih Rp 28,5 miliar untuk pembangunan gedung sekolah dan fasilitasnya, mendatangkan guru-guru tamu, serta pengembangan kurikulum hingga tiga tahun ke depan. Setelah itu diharapkan SMKN 1 ROTA dapat mandiri lepas landas mencapai cita-citanya memajukan pendidikan dan kehidupan anak-anak di pelosok Bayat.
Selain memberi bekal keterampilan, siswa-siswi SMKN 1 ROTA dibekali pengetahuan kewirausahaan, bahasa Inggris, dan teknologi informasi agar tidak hanya menjadi jago kandang, melainkan mampu pula bersaing di pasar global. Oleh karena itu, laboratorium bahasa dan komputer dengan fasilitas sangat memadai serta perpustakaan dengan 1.500 judul buku dan koleksi audio visual siap mengantarkan para siswa agar tidak ”kuper” menghadapi pergaulan global.
Dengan berbagai program penunjang ini, siswa diharapkan kelak mampu menghasilkan karya seni batik dan keramik yang artistik dan bernilai ekonomis tinggi. Mereka diharapkan menjadi pencipta, bukan sekadar menjadi tukang. Para siswa pun dengan lugas mengatakan bercita-cita menjadi wirausaha, seperti Indriani Asta (15) yang ingin menjadi pengusaha batik.
Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo, yang menghadiri peresmian sekolah ini akhir Desember 2009 lalu berharap, pihak lain melalui program corporate social responsibility (CSR)-nya dapat berlomba melakukan hal serupa untuk memajukan pendidikan anak-anak, khususnya di Jawa Tengah. Pembangunan SMKN 1 ROTA disebutnya contoh bagus kerja sama Pemerintah Kabupaten Klaten, yang menyediakan lahan hampir 3 hektar, dengan ROTA dan Titian.
Direktur ROTA Omnia Nour berharap, SMKN 1 ROTA tidak hanya menjadi sekolah biasa, melainkan pusat unggulan (center of excellence) batik dan keramik dengan dukungan fasilitas yang lengkap dan guru-guru yang kompeten. Pembangunan SMKN 1 ROTA sekaligus ingin menunjukkan bahwa pendidikan adalah hak untuk semua. Anak desa pun tidak kalah dari anak kota jika memiliki akses pendidikan yang sama.

SMKN 1 ROTA Bayat, Klaten



Berkeliling di Pekan Produk Kreatif Indonesia 2011 yang berlangsung di di JCC Senayan 6-10 Juli yang baru lewat, memunculkan kembali rasa optimis akan negeri ini. Kaum muda menunjukkan kreativitas mereka yang beragam, meyakinkan masa depan negeri ini tak akan suram. Mereka membawa perubahan dan perubahan sedang terjadi sekarang. Beberapa universitas atau kreatif muda profesional bahkan sekolah kejuruan ikut serta dalam ajang ini. Antara yakin dan berharap cemas kreativitas mereka juga merambah dalam wujud batik membawa @batikIDku pada kekaguman akan corak batik indah dengan pewarna alam yang digantung-gantung mencolok pada stan mereka. Ternyata stan ini milik SMKN 1 ROTA Bayat dari Klaten, Jawa Tengah.
Mereka menyediakan canting dan malamnya untuk pengunjung yang ingin mencoba proses awal membatik. Setelah anak-anak SMKN 1 Bayat ini membuatkan pola dengan pensil pada sehelai kecil kain, maka pengunjung dapat merasakan sendiri melekatkan malam dengan canting pada kain berpola tersebut. Menarik bukan? Karya batiknya yang cantik dan penyajian stan yang unik ternyata baru sedikit dari fakta potensi sekolah kejuruan ini. Pak Daliya, pengajar jurusan Kriya Tekstil SMKN 1 menceritakan keberhasil sekolah ini pada ajang nasional yaitu Student Company Fair di Plaza Semanggi 25-26 Juni 2010 sebagai ‘The Most Active and Best Performing Student Company’ Student Company diaplikasikan pada materi pengajaran kewirausahaan di sekolah kejuruan ini. Dengan nama perusahaan pelajar SAKURA mereka membuktikan dapat menghasilkan keuntungan yang sehat juga mendapatkan penghargaan atas pengelolaan hadiah uang yang mereka dapat (berita lengkapnya dapat dilihat pada tautan ini)

Sekolah menengah kejuruan yang didirikan di tengah sentra pengrajin batik dan keramik di tahun ajaran baru 2009 yang lalu, awalnya kurang mendapat sambutan positif masyarakat setempat yang enggan menyekolahkan anak mereka ke sekolah kejuruan ini, takut hanya bernasib sama saja dengan ortu mereka sebagai pengrajin batik dan keramik. Namun tak hanya prestasi Student Company di ajang nasional tetapi posisi terbaik ke-dua Internasional disabet juga oleh SMKN 1 Bayat ini yang diwakili Ines Wardani dan tim kecilnya dalam kategori Company Fair di FIE (El Foro Internacional De Emprendedores/ International Forum of Entrepreneurs) Mei 2011 lalu di Cordoba, Argentina.  Ajang internasional ini diwakili 12 negara (berita lengkapnya dapat dilihat pada tautan berikut)

Prestasi gemilang di usia yang baru menginjak 2 tahun tak lepas dari arsitek-arsitek hebat pendiri dan pengarah sekolah kejuruan ini. Didirikan atas kerjasama Depdiknas, pemerintah setempat, ROTA (Reach Out To Asia), Qatar Foundation dan Titian Foundation, memiliki visi ‘menjadi SMK bertaraf internasional dan center of excellence dalam bidang batik dan keramik di Indonesia dengan menghasilkan lulusan yang terampil dan memiliki citarasa seni tinggi sehingga mampu bersaing di pasar internasional’. Jurusan Keramik dibina langsung oleh ahli keramik dari Jepang, Profesor Kawasaki yang sangat tertarik metoda putar miring dalam pembuatan keramik yang satu-satunya di dunia ini hanya ditemukan di Bayat, Klaten.

Sasaran Jurusan Kriya Tekstil sendiri adalah : membekali siswa ketrampilan teknik dan pengetahuan seni tekstil berfokuskan pada seni batik, mencetak siswa yang mampu menopang industri tekstil daerah dan nasional, dan yang terakhir menyadarkan bahwa seni tekstil terutama batik yang merupakan warisan adiluhung bangsa Indonesia memerlukan peran aktif dalam usaha pelestariannya.
Sekolah yang diawali dengan 2 kelas per jurusan (total 4 kelas) masing-masing dengan 32 siswa per kelas, kini siap menyambut angkatan baru di tahun ke-tiga nya dan juga melepas lulusan tahun pertamanya. Di tahun pertama, siswa jurusan kriya batik wajib ikut menorehkan canting pada Sketsa Budaya Bangsa yang merupakan sketsa dalam batik kain panjang yang saat ini sudah mencapai 140 meter. Pak Daliya pengajar dengan segudang keahlian  dan filosofi mendalamnya merupakan lulusan SSRI (kini SMSR) tahun ‘86. Beliau melanjutkan ke IKIP Yogyakarta mengambil Program Studi senirupa dengan tugas akhir Lukis. Filosofi batik telah dikuasainya berkat pengalaman mengajar batik sejak ‘94 di SMKN 1 Kalasan sampai sekarang. Beliau pernah menyabet Penghargaan Pratita Adikarya terbaik batik sandang di Pendopo SMSR Jogja tahun ’86.

Menurut Pak Daliya, siswa Kelas 1 fokus pada pengetahuan motif batik tradisional klasik nusantara. Kelas 2 pada filosofi batik. Kelas 3 pengembangan ciri khas motif kreasi sendiri. Dalam uraian pendeknya lulusan SMKN 1 Bayat ini diharapkan siap kerja, siap berwiraswasta, dan ke tiga untuk menyiapkan siswa yang tertarik melanjutkan pendidikan ke universitas.  Melalui Student Company yang kemudian masuk dalam kurikulum, siswa diminta untuk membuat proposal kewirausahaan untuk mendapatkan modal dari 2 juta sampai dengan 8 juta rupiah.
Impian Pak Daliya untuk mendirikan Monumen Canting Terbesar yang menaungi lab batik terbesar dan menjadi pusat riset batik dan keramik berskala Internasional. Beliau menutup obrolan dengan filosofinya :

Dengan Ilmu hidup lebih mudah,
Dengan Seni hidup jadi indah,
Dengan Iman hidup akan terarah.

visi dan misi smk rota bayat

A. Visi dan Misi Sekolah

  1. Visi Sekolah :
    Menjadi SMK yang bertaraf Internasional dan center of excellence dalam bidang batik dan keramik di Indonesia yang menghasilkan lulusan yang mampu bersaing di pasar internasional.
  2. Misi Sekolah :
    • Menyelenggarakan sistem pendidikan kejuruan bagi sumber daya manusia/masyarakat Kabupaten Klaten umumnya dan khususnya Bayat dan sekitarnya yang bermutu bagi dirinya sebagai wirausaha muda maupun sebagai tenaga kerja terampil di perusahaan atau industriMenghasilkan lulusan yang memiliki kemandirian dan berorientasi.
    • Mengembangkan budaya Indonesia.
    • Memberikan layanan pendidikan dan latihan sesuai tuntutan dunia usaha secara profesional.

B. Tujuan SMK Negeri 1 ROTA Bayat

Tujuan pendirian SMK Negeri 1 ROTA Bayat:
  • Melestarikan dan mengembangkan potensi lokal di Bayat menjadi ikon potensi lokal yang siap menghadapi gempuran produk global melalui pendidikan khususnya pendidikan kejuruan.
  • Mendidik tenaga terampil, kreatif, dan inovatif di tingkat menengah.


dies natalis ke-2 smk n 1 rota bayat

Lapangan hijau yang biasanya terpapar teriknya matahari itu kini terlindung oleh deklit hijau yang berdiri kokoh diatasnya.  Ratusan kursi ditata begitu rapinya menghadap kearah GSG. Ruangan yang dulunya begitu luas itu kini bertahta sebuah panggung dengan hiasan bunga-bunga cantik dari gelas aqua. Disekelilingnya terdapat kursi tamu undangan yang berhadapan dengan Gamelan jawa. Sementara pada Background kita dapat mengetahui bahwa segala kemegahan itu ada untuk memeriahkan ulang tahun sekolah SMK N 1 ROTA Bayat yang kedua.

Ya. Pada tanggal 17 Desember 2011 SMK telah menginjak usia yang relatif masih muda. 2 tahun. Dan telah kita ketahui bersama bahwa meskipun usianya masih muda, SMK jurusan seni yang berdiri di Beluk ini telah menorehkan berbagai  prestasinya.

Acara tersebut dibuka oleh iringan gending-gending jawa dari kelompok siswa karawitan. Kemudian dilanjutkan dengan penampilan Tari Gambyong sebagai simbolisasi sambutan kepada para hadirin. Pemotongan Tumpeng sebagai  simbolisasi ulang tahun dilaksanakan oleh kepala sekolah, Bp. Supardi. Jika pada ulang tahun pertama potongan tumpeng pertama diserahkan kepada Bp. Suwarno maka pada ulang tahun kedua ini potongan tumpeng pertama diserahkan kepada kepala Tata Usaha yaitu Bp. Kadarisman.




Sesuai dengan tema yang diangkat, “Go Green For Our Dreams”  selain menggunakan hiasan dari benda-benda daur ulang, dalam acara Dies Natalis terdapat acara penulisan mimpi-mimpi di pohon harapan oleh para siswa. Dilanjutkan oleh sambutan dari Mas dan Mbak Klaten sebagai tamu undangan.

Acara ulang tahun sekolah dimeriahkan oleh penampilan-penampilan yang menarik seperti pertunjukan pencak silat dari pemenang Ajang RMB yaitu Edi dan Indra kelas X. Alunan syahdu dari grup TIVO, atraksi-atraksi dari Tekwondo, Fashion Show dengan gebrakan busana Koran, serta yang tak kalah menarik guru SMK N 1Rota Bayat ikut tampil diwakili oleh Bp. Aris. Penampilan yang spektakuler juga disajikan oleh Mas dan Mbak Klaten yang  menyajikan Fashion Show .

Acara juga dimeriahkan oleh beberapa Band yang tampil, seperti  Band kelas Xll, Band Visionist, band Kelas Xl K2, Band All Refans, serta Java Young.

Acara yang begitu mempesona tersebut ditutup dengan dangdut hingga jam 4 sore. Segala kenangan, prestasi yang gemilang, kebersamaan dalam tawa tersaji untuk SMK N 1 ROTA Bayat tercinta.

smk rota melahirkan kenzo-kenzo


Serombongan perempuan dan laki-laki mengenakan busana paduan dari kain batik dan tenun tangan. Kain batik atau tenun dijadikan rok selutut atau semata kaki, lalu dipadukan dengan selendang batik atau tenun yang digunakan untuk menutup bahu dan disimpul membentuk pita di depan dada. Sungguh unik dan etnik.

Mereka membawa kain batik panjang dengan motif flora karya sendiri yang dibentangkan sambil berlenggak-lenggok di atas panggung. Karya para pelajar SMK Negeri 1 ROTA Bayat yang terletak di Desa Beluk, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, ini mengingatkan Lily Kasoem akan Kenzo—perancang busana kenamaan asal Jepang—yang tinggal di Paris, Perancis, dan selalu memasukkan ciri khas negaranya pada karya-karyanya.\

Menurut pemilik usaha Lily Kasoem Optical ini, anak-anak dari Bayat ini pun bisa menjadi Kenzo-Kenzo di masa depan. Sarana untuk membantu anak- anak dari pelosok Bayat meraih mimpinya ini telah disediakan berupa sekolah yang representatif.

SMK Negeri 1 ROTA Bayat, dilihat dari fisik gedungnya, tidak kalah dari sekolah internasional yang ada di kota-kota besar. Ruang kelas berkondisi nyaman dengan banyak jendela besar membuat kelas terang dan memiliki sirkulasi udara yang baik. Fasilitas pun lengkap.
Sekolah yang membuka dua jurusan ini, yakni tekstil dan keramik, menyediakan dua bengkel kerja. Di bengkel kerja keramik, siswa dapat praktik membuat keramik dengan teknik putaran tegak maupun miring yang menjadi ciri khas Bayat.

Profesor Chitaru Kawasaki, yang bertahun-tahun meneliti teknik putaran miring Bayat karena hanya satu-satunya di dunia ini, siap mendampingi siswa setelah didapuk sebagai guru tamu. Teknik pewarnaan, dekorasi gerabah, dan pembakaran dengan tungku tradisional juga dipelajari siswa di bengkel kerja ini.

Karya siswa yang baru empat bulan belajar membuat gerabah sederhana tampak dipajang di salah satu sudut bengkel kerja. Di bengkel kerja tekstil, para siswa terlihat asyik membuat desain dan gambar. Ada pula yang belajar membatik dengan canting dan malam serta mewarnai.

Mesin jahit dan obras terpasang, menunggu giliran untuk mengantar para siswa belajar memodifikasi kain karya mereka menjadi busana. Contoh karya berupa kain panjang (jarik) dan selendang batik serta contoh busana terpajang di beberapa sudut ruangan. Karya terbaik dipamerkan di galeri komersial.

Bukan tanpa sebab jika SMK Negeri 1 ROTA Bayat membuka dua jurusan yang unik ini. Jurusan keramik bahkan satu-satunya di Kabupaten Klaten. Potensi Bayat sebagai pusat perajin batik tulis dan gerabah meyakinkan pihak donor untuk membuka dua jurusan yang sesuai dengan potensi lokal.

"Di Bayat sudah banyak buruh batik dan keramik. Kita tak perlu lagi menambah jumlah mereka. Anak-anak yang bersekolah di SMK Negeri 1 ROTA Bayat ini yang nanti akan menggunakan sumber daya manusia yang ada untuk keuntungan masyarakat karena akan memotong jalur tengah atau makelar. Buruh batik hanya tahu mendapat upah Rp 10.000. Padahal, dengan booming batik, seharusnya mereka bisa dapat lebih dari itu," kata Lily, yang juga Ketua Yayasan Titian yang menjadi mitra Reach Out to Asia (ROTA) di Indonesia.

ROTA adalah salah satu divisi dari Qatar Foundation yang dimiliki keluarga Kerajaan Qatar yang khusus mengurusi program di Asia. ROTA akan menggelontorkan 3 juta dolar Amerika Serikat atau kurang lebih Rp 28,5 miliar untuk pembangunan gedung sekolah dan fasilitasnya, mendatangkan guru-guru tamu, serta pengembangan kurikulum hingga tiga tahun ke depan. Setelah itu diharapkan SMK Negeri 1 ROTA Bayat dapat mandiri lepas landas mencapai cita-citanya memajukan pendidikan dan kehidupan anak-anak di pelosok Bayat.

Selain memberi bekal keterampilan, siswa-siswi SMKN 1 ROTA dibekali pengetahuan kewirausahaan, bahasa Inggris, dan teknologi informasi agar tidak hanya menjadi jago kandang, melainkan mampu pula bersaing di pasar global. Oleh karena itu, laboratorium bahasa dan komputer dengan fasilitas sangat memadai serta perpustakaan dengan 1.500 judul buku dan koleksi audio visual siap mengantarkan para siswa agar tidak ”kuper” menghadapi pergaulan global.

Dengan berbagai program penunjang ini, siswa diharapkan kelak mampu menghasilkan karya seni batik dan keramik yang artistik dan bernilai ekonomis tinggi. Mereka diharapkan menjadi pencipta, bukan sekadar menjadi tukang. Para siswa pun dengan lugas mengatakan bercita-cita menjadi wirausaha, seperti Indriani Asta (15) yang ingin menjadi pengusaha batik.

Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo, yang menghadiri peresmian sekolah ini akhir Desember 2009 lalu berharap, pihak lain melalui program corporate social responsibility (CSR)-nya dapat berlomba melakukan hal serupa untuk memajukan pendidikan anak-anak, khususnya di Jawa Tengah. Pembangunan SMKN 1 ROTA disebutnya contoh bagus kerja sama Pemerintah Kabupaten Klaten, yang menyediakan lahan hampir 3 hektar, dengan ROTA dan Titian.

Direktur ROTA Omnia Nour berharap, SMKN 1 ROTA tidak hanya menjadi sekolah biasa, melainkan pusat unggulan (center of excellence) batik dan keramik dengan dukungan fasilitas yang lengkap dan guru-guru yang kompeten. Pembangunan SMKN 1 ROTA sekaligus ingin menunjukkan bahwa pendidikan adalah hak untuk semua. Anak desa pun tidak kalah dari anak kota jika memiliki akses pendidikan yang sama..

Tentang TBM ROTA


Tempat Belajar Masyarakat ( TBM ROTA ), sebuah TBM yang bertempat disebuah lingkup sekolah. Dengan berbagai fasilitas yang cukup memadai sebagai sarana prasarana para siswa untuk belajar, mencari informasi bahkan mengembangkan ketrampilan serta bakat yang mereka miliki. Demikian pula bagi para masyarakat umum fasilitas yang tersedia ini cukup bermanfaat sebagai penunjang kemajuan mereka.
Beberapa fasilitas tersebut diantaranya adalah:
  1. Galeri Pajang ( Galeri Pameran )
Sebuah bagian dari perpustakaan yang bisa di bilang unik, di sini dipajang berbagai karya siswa dari SMK N 1 ROTA Bayat. Karya tersebut ada dari jurusan keramik maupun tekstil, yang dipadupadankan sehingga terlihat menyatu dengan budaya jawa tentang sebuah kesenian asli jawa, yaitu batik.
Ada juga sebuah gawangan untuk meletakkan kain seperti orang jawa yang sedang membatik, sebuah almari yang digunakan sebagai tempat menyimpan kain-kain yang telah dibatik.
Selain itu, diruang galery pajang ini juga terdapat hasil karya siswa yang berupa gambaran atau lukisan tentang desain batik (ornamen batik). Karya ini tidak hanya dipajang disebuah meja saja tetapi juga dipajang dibeberapa bagain rak yang tersedia.

     2.  Koleksi Perpustakaan

Di perpustakaan SMKN 1 ROTA Bayat  ada banyak sekali koleksi buku yang  bisa dinikmati oleh pengunjung perpustakaan SMKN 1 ROTA Bayat antara lain adalah buku-buku yang  bermanfaat untuk kita semua, seperti fiksi, non fiksi, buku-buku pengetahuan dan ada sebagian yang tidak boleh dipinjam dan hanya bisa dibaca di Perpustakaan seperti kamus ,Ensiklopedia, majalah, maupun surat kabar.
Perpustakaan SMK N 1 ROTA Bayat ini tidak hanya menyediakan buku-buku tetapi perpustakaan rota juga menyediakan semacam permainan seperti puzzle, catur.Jadi, jika ada orang yang mempunyai bakat terhadap permainan tersebut tidak usah khawatirt. Selain itu, permainan ini bisa dipakai sebagai salah satu hiburan.




     3. Ruang Meeting

Di perpustakaan SMKN 1 ROTA Bayat  juga menyediakan khusus Ruang Meeting.Jadi ruangan ini disediakan untuk pengadaan rapat misalnya rapat pengurus kelas atau rapat apapun bisa menggunakan ruangan ini.Karena jika ingin membahas sesuatu kadang-kadang banyak yang membutuhkan ruangan yang nyaman atau ruangan tertutup jadi bisa lebih nyaman jika ingin rapat. Selain untuk rapat ruangan ini juga bisa digunakan sebagai ruang belajar bersama (diskusi ). Tetapi sebelum menggunakan ruangan tersebut, harus izin terlebih dahulu kepada Kepala pustakawan.

      4. Ruang Audio Visual

Ruangan ini adalah ruangan yang paling asyik karena di ruangan ini kita bisa menonton TV bareng dengan teman-teman  semua.Tidak hanya itu saja, ruangan tersebut seperti layaknya berada di rumah sendiri karena kita bisa tidur-tiduran karena disediakan bantal yang mungkin lebih membuat kita nyaman daripada ketika kita di rumah.
Selain untuk menonton TV, biasanya para relawan menggunakna tempat ini untuk nobar (nonton film bareng) sesuai dengan yang telah dijadwalkan.
Ruang audio visual ini biasanya atau lebih sering digunakan untuk beristirahat para pengunjung perpustakaan, apalagi dengan adanya fasilitas AC, semakin menambah kenyamanan dalam istirahat.

     5.  Multimedia
1.
Fasilitas multimedi disediakan bagi para pengunjung,agar mempermudah pengunjung bila ingin internetan,ataupun mengerjakan tugas
Dalam penggunaanya setiap pengguna  fasilitas multimedia harus mematuhi peraturan  yang ada,yaitu:
·         Menggunakan komputer dan internet sesuai dengan waktu yang telah di tentukan.hal ini di lakukan agar setiap pengunjung bisa menikmati fasilitas multimedia secara teratur,tidak saling berebut.
·         Tidak boleh memanfaatkan komputer untuk hal-hal yang tidak perlu(YM,facebook,friendster.twitter)
Peraturan ini di buat agar penggunaan  multimedia bisa maksimal,selain itu fasilitas ini di tujukan agar para pengunjung tidak bosan berada di perpustakaan. Dengan adanya sarana komputer di perpustakaan ini sangat menunjang para siswa dan guru mencari informasi yang lebih banyak terutama informasi yang  belum ada pada buku koleksi perpustakaan SM K N 1 ROTA Bayat.


     6. Kursi Sofa

Di sini para pengunjung bisa membaca buku sambil duduk ataupun berbincang dengan temannya,
Tempatnya yang berada di pojok nyaman untuk bersantai ataupun beristirahat,
Para pengunjung juga bisa berdiskusi di tempat ini,selain itu juga  bisa mengerjakan tugas ataupun hanya sekedar beristirahat..
Di samping Sofa terdapat rak yang berisi  majalah dan surat kabar,jadi pengunjung bisa membaca majalah di sofa tanpa harus kemana-mana. 

      7. Sirkulasi

Sirkulasi ini tempat para siswa meminjam dan mengembalikan buku,Perpustakaan SMK N 1 ROTA Bayat sendiri sudah menggunakan software senayan,jadi pengembalian dan peminjaman buku di lakukan secara otomatis tidak lagi dengan mengggunakan manual,hali ini untuk mempermudah dalam pengoperasian perpustakaan,selain iitu di sirkulasi juga di sediakan printer, yang di gunakan untuk siswa  dan umum,jadi bagi pengunjung yang ingin mengeprint bisa langsung di sirkuasi dengan menghubungi pustakawan yang ada.
baik siswa maupun pengunjung umum sudah juga sediakan buku absensi yang berada di sirkulasi ini,tujuannya untuk mengetahui pengunjung yang ada di perpustakaan.


      8. Majalah Dinding dan Papan Pengumuman

Letak majalah dinding dan papan pengumuman perpustakaan SMK N 1 ROTA Bayat berbeda dengan letak fasilitas yang telah di sebutkan di atas,kalau yang telah di sebutkan beada di dalam ruangan,tempat in terletak di depan perpustakaan..jadi memudahkan pengunjung untuk melihat.
majalah dinding ini berfungsi untuk menampilkan hasil karya siswa maupun bila ada lomba informasi lain,seperti puisi,artikel,dll.
sedangkan dalam pengurusan isi majalah dinding itu sendiri di koordinasi oleh pengurus OSIS serta petugas perpustakaan.dalam penampilanya,majalah dinding  di update,biasanya dalam mingguan ataupun bulanan,tergantung event dan informasi yang di peroleh,
Sedangkan papan informasi di gunakan jika ada informasi-informasi,misalnya mengenai lomba,jadwal piket relawan,informasi perpustakaan,dll.setiap ada informasi bru akan di tempel di papan pengumuman,jadi para pengunjung bisa lebih mudah melihat.

      9. Rak  sepatu dan tas

setiap pengunjung yang datang ke perpustakan di wajibkan untuk melepas sepatu,kaos kaki serta tasnya tidak boleh di bawa ke dalam perpustakaan,untuk itu di sediakan rak yang fungsinya untuk menaruh barang-barang tersebut,selain itu agar terkesan rapi,rak ini terletak di depan perpustakaan,tempatnya agak ke dalam,sehingga tidak menggangu  jalan,di sana juga di sediakan kursi yang bisa di gunakan untuk santai.


Di harapkan pengunjung perpustakaan bisa memaksimalkan penggunaan fasilitas perpustakaan yang di sediakan.dan senang berkunjung ke perpustakaan..:)

tentang smk rota bayat

 About SMK N 1 ROTA Bayat
SMK N 1 ROTA Bayat merupakan salah satu sekolah baru yang ada di daerah Bayat, dan merupakan satu-satunya sekolah kejuruan yang ada di Klaten dengan jurusan Tekstil dan Keramik.  Hal ini merupakan sebuah terobosan besar yang belum pernah terpikirkan oleh sekolah lain. Bukan hanya dari segi jurusan, tetapi dari para siswa-siswi yang luar biasa aktif serta memiliki kreativitas yang tinggi dalam menciptakan karya-karya baru.
Berbagai fasilitas disuguhkan untuk menunjang kegiatan belajar mengajar siswa sehingga membuat siswa merasa nyaman dan leluasa untuk mengekspresikan diri mereka, didukung pula oleh guru pengajar yang sudah ahli dalam bidangnya..... 
Arsitektur bangunan yang sangat megah, dan indah membuat sekolah ini lebih terlihat seperti hotel bukan seperti sekolah. Berbagai jenis tanaman menghiasai setiap sudut bagian dari bangunan ini...........
Itulah sedikit gambaran tentang SMK N 1 ROTA Bayat.
Lebih jelasnya datang saja langsung ke TKP ( Jl. Raya Bayat Cawas km 1 bayat Klaten 57462 )
Terimakasih........

bedah buku bersama relawan

Di salah satu sudut ruangan Perpustakaan, Sabtu 13 Agustus 2011 Relawan perpustakaan SMK N 1 ROTA mengadakan kegiatan bedah buku dengan judul buku " Rara Mendut", salah satu buku karangan Y.B Mangun wijaya yang berisikan tentang sejarah perjuangan zaman dahulu terutama mengangkat tentang kehidupan seorang perempuan.
Kegiatan ini diadakan sepulang sekolah dan bukan hanya untuk Relawan saja tetapi juga diperbolehkan bagi siapa saja yang ingin melihat atau ikut berpartisipasi didalam kegiatan itu.
Cukup banyak anak yang mengikuti kegiatan bedah buku ini, kegiatan seperti ini memang bukan pertama kalinya diadakan, sebelumnya pun juga pernah dilakukan tetapi untuk beberapa waktu ini sempat fakum.
Selama 1 jam lebih buku Rara Mendut itu di kupas tuntas oleh Mas Mashoeroel, yang menganggap buku ini hampir sama dengan sebuah roman yang cukup populer hingga sekarang yaitu Romeo & Juliet namun dalam versi jawa.
Setelah selesai membahas isi dari buku, tidak selesai begitu saja tetapi siswa boleh menanyakan hal-hal yang ingin ditanyakan bersangkutan dengan buku Rara Mendut.

 
Dari kegiatan ini, membuat para siswa lebih berminat membaca dan pergi ke perpustakaan untuk lebih aktif membaca serta mengikuti kegiatan di perpustakaan.
Salah seorang anak mengutarakan apa yang dapat dia pelajari dari kegitan bedah buku ini " Buku ini sangat bagus dan menarik karena memotivasi wanita untuk mempertahankan harga diri ( agar tidak direndahkan ) dan menunjukkan derajat wanita dapat sejajar dengan pria, serta mampu menggambarkan sebuah arti cinta yang sesungguhnya".

pergantian mading

Pada awal bulan ini perpustakaan SMK N 1 ROTA Bayat mengadakan pembaharuan mading perpustakaan, kegiatan mading ini harusnya tiap bulan di adakan penggantian mading,namun selama beberapa bulan lalu kegiatan ini kurang lancar,padahal mading merupakan salah satu tempat untuk memperoleh informasi,selain itu untuk menampilkan karya-karya siswa,dan para siswa juga membutuhkan informasi terbaru dari mading ini,selain itu lokasinya yang strategis,setiap hari para siswa melewatinya dan melihat mading,untuk itu CLC TITIAN mengaktifkan kembali kegiatan ini,agar setiap siswa bisa memperoleh informasi dan bisa menampilkan karyanya di mading perpustakaan,

Untuk materinya sendiri,pengisian berdasarkan perkelas,setiap kelas wajib mengirimkan hasil karyanya ke petugas perpustakaan yang nantinya  akan di seleksi untuk di tampilkan,dan setiap kelas sudah terjadwal kapan waktunya untuk menghasilkan karyanya,dan temanya juga di sesuaikan dengan even yang sedang berlangsung atau berdekatan dengan bulan itu,namun tidak menutup kemungkinan tema bebas juga bisa di pajang,
untuk bulan ini tema yang di angkat masih bebas,para siswa bebas mengapresiasikan apa saja yang mereka bisa,

Pada yang menulis puisi,informasi kesehatan,cerpen,dan lain-lain,pergantian pemajangan sendiri di lakukan hari ini,Selasa 01 November 2011 yang di kerjakan oleh relawan perpustakaan pada waktu istirahat pertama,sebelum memajang hasil karya terlebih dahulu membersihkan tempat mading,karena sudah terlalu lama tidak terwat jadi keliatan agak kusam dan kotor,namun sekarang sudah menjadi bersih dan lebih indah di pandang,

Dengan adanya kegiatan ini di harapkan berguna untuk siswa bisa menambah keativitas serta memperoleh banyak informasi,

Stock Opname


Salam pustaka..
Hemm....Pasti sudah tidak sabar lagi mau pinjem buku lagi ya...??
 mulai februari ini, perpustakaan SMK N 1 ROTA Bayat sudah bisa melayani peminjaman lagi, jadi bagi temen-temen yang mau pinjam buku, ayooo datang saja ke perpustakaan.
bulan januari kemarin perpustakaan belum bis melayani peminjaman di karenakan sedang stock opname, hal ini di lakukan untuk mengetahui jumlah buku yang hilang serta untuk mengecek keadaan buku,memeng untuk melakukan stock opname sebenarnya tidak membutuhkan waktu yang lama, namun berhubung ada beebrapa hal yang menjadi kendala,maka baru bisa selesa selama 2 minggu, stock opname tidak hanya di lakukan oleh pustakawannya  saja, namun juga di bantu oleh relawan perpustakaan, untuk memaksimalkan pekerjaan,dalam prosesnya  di lakukan 2 tahap, tahap pertama yaitu penataan semua buku,
 hal ini di lakukan untuk memmudahkan dalam proses pencarian buku, buku yang berada di rak maupun di luar rak semua ditata rapi berdasarkan urutannya dan di tempatkan  sesuai dengan tempatnya, setelah proses ini selesai, barulah di lakukan tahap 2 yaitu proses pencarian buku. dalam proses ini relawan di bagi menjadi beberapa kelompok untuk memudahkan pencarian,pencarian pun tidak hanya di lakukan di fisiknya saja tetapi juga pada data komputer, karena masih banyak peminjaman yang belum kembali.,setiap harinya, relawan bisa sampai pukul 17.00 WIB, dan untuk memaksimalkan proses ini, pada waktu stock opname,semua anak selain relawan perpustakaan di larang memasuki ruangan,hal ini di lakukan karena dalam proses ini memerlukan konsentrasi,dan agar tidak terganggu.

Setelah melakukan beberapa tahap, akhirnya akhir januari stock opname bisa selesai, dan hasinya terdapat 20 judul buku yang hilang, selain itu ada beberapa buku yang rusak,untuk mengantisipasi hal ini terjadi lagi, pengawasan perlu di tingkatkan,

Dan untuk bulan februari ini, perpustakaan SMK N 1 ROTA Bayat, akan memasang statistik perpustakaan,kadi untuk pencinta perpus bisa mendapat informasi lebih...
Ines Wardani (16) hanyalah siswa biasa di SMKN 1 ROTA Bayat, bersepeda lebih dari 15 km setiap hari untuk sekolah, tidak mampu melanjutkan pendidikan tahun lalu karena masalah keuangan. Dia punya kesempatan untuk melanjutkan pendidikan melalui beasiswa Yayasan Titian. Dia telah berubah menjadi seorang siswa yang terkenal di Klaten. Semua orang membicarakan tentang dirinya dan ingin bertemu dengannya sejak Januari 2011 ketika ia diumumkan sebagai salah satu wakil PJI untuk FIE (El Foro Internacional De Forum Emprendedores / Internasional Pengusaha) di Argentina. PJI (Prestasi Junior Indonesia: http://www.prestasijunior.org) adalah sebuah organisasi yang berfokus pada kewirausahaan, bisnis dan pendidikan, yang dikenal sebagai JA (Prestasi Junior) di seluruh dunia.
Acara FIE dipegang oleh JA Worldwide dan tahun ini berlangsung di Cordoba, Argentina dari 09-14 Mei. Ines akan dengan empat siswa dari daerah lain di Indonesia. Ines dilatih selama seminggu di Jakarta sebelum berangkat ke Argentina pada 7 Mei. Ines sangat senang selama mengikuti proses persiapan. Kisah seorang gadis desa di Bayat yang sekarang akan banyak dibicarakan di desa-desa. Diharapkan  Ines akan menjadi inspirasi bagi orang muda lainnya di desa itu, meskipun keterpencilan geografis dan latar belakang keuangan, mereka masih bisa bersinar dan mencapai mimpi mereka jika mereka memiliki keinginan yang kuat.
Ines adalah salah satu dari 257 siswa yang disponsori Yayasan Titian didukung oleh dengan bantuan mitra donornya yakni CLSA, Qatar Foundation. Menjadi yang terbaik saat di SMP tidak menjamin ia bisa melanjutkan ke sekolah tinggi. Tetapi melalui beasiswa yang diberikan Yayasan Titian, dia dapat meneruskan sekolahnya di SMKN 1 ROTA Bayat jurusan Kria Tekstil.

baik 70 meter di smkn bayat

Biasanya, program kompetensi yang dibuka pada suatu sekolah menengah kejuruan (SMK) tergantung pada potensi alam daerah tersebut. Di daerah Jawa Tengah, banyak SMK memasukkan keahlian batik sebagai kompetensi kajiannya.

Seperti yang terdapat pada SMKN 1 Rota Bayat, Klaten, Jawa Tengah. Program kompetensi batik di SMK tersebut telah mampu menghasilkan produk-produk berkualitas yang punya daya jual. Produk-produk ini mereka tampilkan dalam Pameran Produk Kreatif Indonesia (PPKI) 2010 di Jakarta Convention Center, pekan lalu.

"Selama dua hari pameran pendapatan kami telah mencapai Rp20 juta," klaim Guru SMKN 1 Rota, Bayat, Klaten, Jawa Tengah Daliya kepada okezone di sela-sela pameran.

Daliya menambahkan, selain produk-produk komersial, SMKN 1 Rota, Bayat, sedang mempersiapkan satu karya yang akan menjadi masterpiece mereka. Karya ini diberi nama Sketsa Budaya Bangsa.

Sketsa Budaya Bangsa merupakan satu karya batik tulis yang dikerjakan oleh siswa kelas 1 SMKN 1 Rota, Bayat. Mereka membuat lukisan tentang berbagai kehidupan sosial di Indonesia seperti kehidupan para petani, nelayan, pedagang, peternak, dan lainnya. Selama tiga bulan pengerjaannya, karya ini sudah mencapai panjang 70 meter.

"Kami harap, dengan dukungan banyak pihak karya ini akan terus dikembangkan hingga lebih panjangnya, bahkan kalau mungkin menjadi tidak terhingga," papar Daliya.

Daliya juga berharap, karya ini bisa masuk daftar Museum Rekor Indonesia (MURI) atau bahkan tercatat di buku rekor dunia. Dia mengklaim, karya SMKN 1 Rota, Bayat, ini adalah yang pertama di Indonesia, bahkan dunia.

smk bayat membawa kesenian

SEMARANG-Lulusan SMK selalu dipersiapkan untuk bekerja. Tetapi kini selain siap bekerja, mereka juga harus dapat menciptakan lapangan kerja sendiri dengan berwirausaha. Seperti halnya SMK Negeri 1 ROTA Bayat Klaten yang menyiapkan siswanya untuk mengembangkan sentra batik dan keramik.

Sekolah yang berdiri tahun 2009 atas bantuan gempa dari Pemerintah Qatar melalui Titian Foundation dan bekerja sama dengan Pemkab Klaten ini, dibangun untuk mengangkat sentra kerajinan daerah tersebut. SMK Negeri 1 ROTA Bayat memiliki dua jurusan, yaitu KRIA TEKSTIL dan KRIA KERAMIK.

‘’Memang sengaja hanya dua jurusan, karena fokus yang hendak dikembangkan adalah kerajinan tersebut dan pasti menonjolkan ciri khas tersendiri,’’ ujar guru Kriya Tekstil (Batik), Putri Novianti,Ssn di sela-sela pameran di stan Dinas Pendidikan Provinsi Jateng.

Berbagai kerajinan seperti batik dan keramik yang dipamerkan di ajang JATENG FAIR 2010 mencoba menyuguhkan teknik dan cara membatik atau membuat keramik kepada pengunjung. Ciri khas dari Batik Bayat yang motifnya diciptakan oleh siswa SMK ini adalah gambar binatang dengan pecahan tanah kering sesuai kontur tanah di sana.

Putri menjelaskan, di jurusan Kria Tekstil mengajarkan 60% cara pembuatan batik dan 40% keteknikan lain seperti tenun, rajut, dan jahit. Sementara jurusan Kria Keramik menggunakan teknik putaran miring yang menghasilkan keramik dalam bentuk tipis dengan kualitas yang lebih unggul.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar